Rabu, 14 Juni 2017

Jawaban Soal UAS Ekonomi Moneter



Tugas Individu                                                                      Dosen Pembimbing
            Ekonomi Moneter                                                                 Salmiah, S.Pd.,M.Pd.E
           
JAWABAN UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun oleh:
Ayu Ningsih
11416203484
6 D Manajemen

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN IPS EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2017

JAWAB:
1.      Deman pull inflation yaitu bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor produksi meningkatkan permintaan terhadap produksi menyebabkan harga barang meningkat. Jadi  inflasi terjadi karena kenaikan  dalam permintaan total sewaktu perekonomian yang bersangkutan  dalam situasi full employment. Inflansi yang ditimbulkan oleh permintaan total  yang berlebihan  sehingga terjadi perubabahan pada tingkat harga.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqeNuGXm6w4cUNgJ4t583bDqQwdDrxbbijUau0VyclDRpD-uQX_iECSV2YAG_We1_7nLs9vFRZHdBSHk8lhFjfhydtbTNVKQ8L0E_QMo7DfG_F6D8FTJkhWVC3CUEU-cdjW-dfb728oknd/s320/demand+pull+inflation.png
Inflasi ini terjadi sebagai akibat pengaruh permintaan yang tidak diimbangi oleh peningkatan jumlah penawaran produksi. Akibatnya, sesuai dengan hukum permintaan, jika permintaan banyak sementara penawaran tetap, harga akan naik. Jika hal ini berlangsung secara terus-menerus, akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan tenaga kerja baru.

Cost push inflaton yaitu inflansi yang terjadi  akibat meningkatnya  biaya produksi (input) sehingga mengakibatkn harga produk-produk (output) yang dihasilkan juga ikut naik.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIG92LCghlV5dT_wjVIInvFqRzS-qZ9OskG8qgSvbsZ6QEafEU2p6sXMIeBQZXFllfi5enS60XNECSpWKRS3MiIa12Sc8s4YCTopTkwEqrEAnJzbti-zvf4MogewpWGB3ESOSxEvKHBTja/s320/cost+push+inflation.png
Keterangan gambar :
P          = harga                                    D         = permintaan
S          = penawaran                            Q         = jumlah barang (output)

Inflasi ini disebabkan karena kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan biaya input atau biaya faktor produksi. Akibat naiknya biaya faktor produksi, dua hal yang dapat dilakukan oleh produsen, yaitu langsung menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama atau harga produknya naik karena penurunan jumlah produksi.

Gambar demand pull inflation menunjukkan permintaan masyarakat akan barang-barang secara keseluruhan (aggregate demand) bertambah. Hal tersebut disebabkan karena uang baru atau karena kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor atau karena bertambahnya pengeluaran untuk investasi pihak swasta karena kredit murah, maka kurva aggregate demand bergeser dari D1 ke D2 akibatnya harga naik dari P1 ke P2.
Gambar Cost Push Inflation menunjukkan bahwa apabila ongkos produksi naik yang disebabkan oleh karena kenaikan harga faktor-faktor produksi baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang diimpor dari luar negeri, maka kurva penawaran masyarakat (aggregate supply) bergeser dari S1 ke S2, sehingga harga naik dari P1 ke P2.
Dampak atau akibat dari kedua macam inflasi tersebut dari segi kenaikan harga out put, tidaklah berbeda tetapi dari segi volume output (gross domestic product/ GDP) riil terdapat perbedaan. Dalam hal demand pull inflation biasanya ada kecenderungan output rill meningkat bersama-sama dengan kenaikan harga umumnya. Sebaliknya dalam cost oush inflation biasanya kenaikan harga barang-barang bersamaan dengan penurunan volume/omzet penjualan barang-barang. Dengan perkataan lain terjadi kelesuan dunia usaha.
Perbedaan lainnya dari kedua proses inflasi tersebut adalah demand pull inflation kenaikan harga barang-barang akhir (final product/ output) mendahului kenaikan harga barang-barang input yaitu faktor-faktor produksi. Sebaliknya pada cost push inflation kenaikan harga barang-barang input mendahului harga barang-barang akhir.

2.      Irving Fisher menerjemahkan uang sebagai segala sesuatu yang digunakan sebagai alat transaksi seperti uang logam ( emas dan perak ) dan semua jenis kertas yang dapat digunakan dalam transaksi . Transaksi yang dimaksud adalah pertukaran barang / jasa dan arus uang, jadi jika arus uang dan barang sesuai harga akan stabil dengan asumsi jumlah uang yang beredar tetap.       
Kesimpulan dari Irving Fisher bahwa semakin sedikit kebiasaan masyarakat memegang uang, akan semakin cepat laju perederan uang dan sebaliknya kesimpulan tersebut sesuai dengan kenayataan saat ini bahwa peredaran uang sangat cepat karena masyarakat saat ini sangat jarang untuk uang yang lama. Hal ini disebabkan oleh masyarakat yang sangat cepat membelanjakan uangnya dengan barang atau jasa. Dengan demikian percepatan tersebut akan semakin meningkatkan produksi barang atau jasa dalam perekonomian yang sesuai dengan jumlah uang yang beredar, kecepatan peredaran uang juga didukung oleh masyarakat yang banyak menyimpan uang di Bank dan mengganti uang untuk transaksi dengan cara mengambil uang secukupnya di ATM atau cukup menunjukan kartu ATM, Kartu Kredit, dan alat transaksi produk perbankan lainnya.
Dari teori yang disebutkan oleh irving fisher diatas maka implikasi dari kebijakan pemerintah untuk menambah jumlah uang beredar  adalah akan mengakibatkan kenaikan harga (inflansi), karena masyarakat akan cenderung menggunkan uang mereka untuk memenuhi kebutuhannya terhadap barang maupun jasa, dengan meningkatnya permintaan terhadap barang dan jasa akan mempercepat lajunya peredaran uang dalam masyarakat dan meningkatkan faktor-faktor biaya produksi seperti penggunaan tenaga kerja. Dengan keadaan begini secara bersamaan akan meningkatkan harga terhadap barang dan jasa.

3.      inflansi cenderung akan menurunkan taraf kemakmuran segolong besar    masyarakat.sebagian besar pelaku-pelaku kegiatan ekonomi terdiri dari pekerja-pekerja yang bergaji tetap. Inflansi biasanya berlaku lebih cepat dari kenaikan upah  para pekerja. Oleh sebab itu upah rill para pekerja akan merosot disebabkan oleh inflansi dan keadaan ini berarti tingkat kemakmuran segolongan besar masyarakat mengalami kemerosotn.
Prospek pembangunan ekonomi jangka panjang akan menjadi semakin memburuk sekiranya inflansi tidak dapat dikendalikan. Inflansi cenderung akan menjadi bertambah cepat apabila tidak diatasi dana akan terus merusak pilar-pilar ekonomi. Disamping itu, inflansi mengurangi investasi yang produtif, mengurangi ekspor dan menaikan impor dan keadaan ini akan memperlambat pertumbuhan ekonomi suatu negara.

4.         a. Tujuan Kebijakan Moneter
Tujuan akhir sebuah kebijakan moneter adalah suatu kondisi ekonomi makro yang ingin dicapai. Tujuan tersebut tidak sama dari satu negara dengan negara lainnya serta tidak sama dari waktu ke waktu. Tujuan kebijakan moneter tidak statis, namun bersifat dinamis karena selalu disesuaikan dengan kebutuhan perekonomian suatu negara. Akan tetapi, kebanyakan negara menetapkan empat hal yang menjadi tujuan dari kebijakan moneter, yaitu:
1.      Pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan. 
2.      Kesempatan kerja. 
3.      Kestabilan harga. 
4.      Keseimbangan neraca pembayaran.
Penjelasan lebih detail tujuan moneter adalah sebagai berikut:
1.      Mengedarkan mata uang sebagai alat pertukaran (medium of exchange) dalam perekonomian. 
2.      Mempertahankan keseimbangan antara kebutuhan likuiditas perekonomian dan stabilitas tingkat harga. 
3.      Distribusi likuiditas yang optimal dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang diinginkan pada berbagai sektor ekonomi. 
4.      Membantu pemerintah melaksanakan kewajibannya yang tidak dapat terealisasi melalui sumber penerimaan yang normal. 
5.      Menjaga kestabilan Ekonomi,artinya pertumbuhan arus barang dan jasa seimbang dengan pertumbuhan arus barang dan jasa yang tersedia.
6.      Menjaga kestabilan Harga, Harga suatu barang merupakan hasil interaksi antara jumlah uang yang beredar dengan jumlah uang yang tersedia di pasar. 
7.      Meningkatkan kesempatan kerja, Pada saat perekonomian stabil pengusaha akan mengadakan investasi untuk menambah jumlah barang dan jasa sehingga adanya investasi akan membuka lapangan kerja baru sehingga memperluas kesempatan kerja masyarakat. 
8.      Memperbaiki neraca Perdagangan Kerja Masyarakat. Dengan jalan meningkatkan ekspor dan mengurangi impor dari luar negeri yang masuk ke dalam negeri atau sebaliknya.
                        b. Kebijakan Moneter
            Kebijakan moneter dapat dilakukan melalui instrument-instrumen berikut:
1.      Cadangan wajib (reserve requirement) 
Merupakan ketentuan bank sentral yang mewajibkan bank-bank untuk memelihara sejumlah alat-alat likuid (reserve) sebesar persentase tertentu dari kewajiban lancarnya. Semakin kecil persentasenya, semakin besar kemampuan bank memanfaatkan reserve-nya untuk memberikan pinjaman dalam jumlah yang lebih besar kepada masyarakat. Begitu pula sebaliknya, semakin besar persentasenya, semakin berkurang kemampuan bank untuk memberikan pinjaman. Oleh karena itu, pinjaman perbankan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah uang beredar.

2.      Operasi Pasar Terbuka (OPT) 

Operasi pasar terbuka adalah kegiatan jual beli surat-surat berharga oleh bank sentral. OPT dilaksanakan untuk mempengaruhi likuiditas rupiah di pasar uang, yang juga akan mempengaruhi tingkat suku bunga.

3.       Fasilitas Diskonto 

Fasilitas diskonto adalah kebijakan moneter bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar melalui penetapan diskonto pinjaman bank sentral kepada bank. Dengan menetapkan tingkat diskonto yang tinggi diharapkan bank-bank akan mengurangi permintaan kredit dan bank sentral, yang akan mengurangi jumlah uang beredar. Begitu pula sebaliknya.

4.      Foreign Exchange Intervention 

Merupakan kebijakan bank sentral untuk mempengaruhi jumlah uang beredar atau likuiditas di pasar uang melalui jual beli valuta asing atau cadangan devisa.

5.      Moral Suasion 

Imbauan ini bersifat tidak mengikat, tetapi sebagai lembaga yang kredibel imbauan bank sentral yang memiliki dampak cukup efektif dalam kebijakan moneter.
a.       kebijakan yang sering digunakan oleh bank sentral yaitu cadangan wajib, operasi pasar terbuka dan kebijakan diskoto. Sedangkan yang jarang digunakana adalah foreign exchange Intervention dan moral Suasion.
Politik diskoto (Politik uang ketat): bank akan menaikkan suku bunga dengan kebijakan ini akan membaut masyarakat tertarik untuk menyimpan uangnya ke bank sehingga jumlah uang yang beredar dapat dikurangi.
Politik pasar terbuka: bank sentral akan menjual obligasi atau surat berharga ke pasar modal untuk menyerap uang dari masyarakat dan dengan menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar. sehingga jumlah uang beredar dapat dikurangi dan laju inflasi dapat lebih rendah
Peningkatan cash ratio: Menaikkan cadangan uang kas yang ada di bank sehingga jumlah uang bank yang dapat dipinjamkan kepada debitur/masyarakat menjadi berkurang. Hal ini berarti dapat mengurangi jumlah uang yang beredar. Hal ini dilakukan karena lebih gampang untuk dilaksanakan didunia perbankan.

5.   a. Krisis moneter yang terjadi di Indonesia sejak awal Juli 1997, di akhir tahun itu telah berubah menjadi krisis ekonomi. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, menyebabkan harga-harga naik drastis. Banyak perusahaan-perusahaan dan pabrik-pabrik yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran. Jumlah pengangguran meningkat dan bahan-bahan sembako semakin langka.Krisis ini tetap terjadi, meskipun fundamental ekonomi Indonesia di masa lalu dipandang cukup kuat dan disanjung-sanjung oleh Bank Dunia.
b.  Dengan adanya banyak dampak yang disebabkan oleh krisis ini, pemerintah menyusun strategi dengan mengeluarkan beberapa kebijakan untuk permasalahan yang kiranya harus segera mendapat penanganan agar tidak menimbulkan dampak yang seamakin parah. Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah terutama adalah penyelesaian masalah inflasi dan pengangguran guna menstabilkan keadaan perekonomian negara.
“Sebagai konsekuensi dari krisis moneter ini, Bank Indonesia pada tanggal 14 Agustus1997 terpaksa membebaskan nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, khususnya dollar AS, dan membiarkannya berfluktuasi secara bebas (free floating) menggantikan sistim managed  floating yang dianut pemerintah sejak devaluasi Oktober 1978”.
Untuk mengatasi inflasi tersebut, kebijakaan pemerintah yang utama dilakukan saat itu adalah menstabilkaan perekonomian dengan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap valuta asing, khususnya terhadap dolar Amerika. Selain kebijakan memperkuat nilai tukar rupiah, untuk menekan laju inflasi pemerintah memanfatkan suku bunga dengan harapan jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa segera dikendalian. “Tight money policy yang dilakukan dengan cara menaikkan tingkat suku bunga SBI (melalui open market mechanism) sangat tinggi, pada satu sisi akan efektif untuk mengurangi money suplly”.
Adapun setelah tahun 1998 pemerintah mengambil kebijakan moneter  yang diarahkan padapenciptaan stabilitas harga dengan target base money (inflation targeting lite).
Sedangkan untuk mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh krisis  di bidang sosial masyarakat khususnya penganguran, pemerintah memberikan perhatian yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan dampak dari banyaknya pengangguran dapat menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga beberapa tahun kedepan.
“untuk mengurangi dampak negatif dari krisis ekonomi terhadap kelompok penduduk berpendapatan rendah dikembangkannya jaring pengaman sosial yang meliputi program penyediaan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, mempertahankan tingkat pelayanan pendidikan dan kesehatan pada tingkat sebelum krisis serta penanganan pengangguran dalam upaya mempertahankan daya beli kelompok masyarakat berpendapatan rendah”
Banyak cara yang dilakukan pemerintah untuk merespon adanya pengangguran tersebut.“Kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang pekerjaan sebelumnya bagi penganggur korban krisis telah direspons dengan berbagai cara, baik oleh individu penganggur maupun masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan pada umumnya mengarah pada pemanfaatan potensi wilayah dan akses peluang kerja yang ada di sekitar lokasi kajian, tetapi strategi yang dilakukan tampak jelas berbeda antara penganggur berpendidikan tinggi dan yang kurang berpendidikan.



6.      a. Kebutuhan manusia  akan barang dan jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat terpenuhi melalui cara tukar-menukar secara barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat diterima semua orang yaitu uang.
b.      Dijadikan uang dunia karena Dollar memiliki nilai yang stabil dibandingkan nilai mata uang lainnya. Selain itu kegiatan ekonomi di Amerika serikat juga mendukung kuatnya nilai Dollar melalui faktor-faktor produksi terhadap barang maupun jasa.

Selasa, 05 Januari 2016

Makalah Manjemen Sumber Daya Manusia Strategik

Tugas Mandiri                                                                       Dosen Pembimbing
            Manajemen SDM                                                                  Dicki Hartanto, MM

Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik’’
lambang uin suska riau

Disusun oleh
Ayu Ningsih
11416203484
3D Manajemen

MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehaditrat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk tugas mandiri. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penerapan pembelajaran dan penilaian.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini untuk kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca dan dosen pembimbing untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Pekanbaru, 28 Desember 2015

Ayu Ningsih
11416203484





BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
SDM adalah faktor sentral yang terdapat dalam suatu perusahaan apapun bentuk dan tujuan dari perusahaan tersebut. Perusahaan tentunya dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia. Dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia. Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan institusi/perusahaan.
Perubahan yang demikian cepat  membuat peran perencanaan strategis menjadi begitu penting, bahkan ini akan menjadi sulit untuk diformulasikan dalam pengelolaan sebuah perusahaan. Perubahan yang demikian cepat itulah yang   membuat peran perencanaan strategis menjadi sangat penting, bahkan menjadi sulit untuk diformulasikan dalam pengelolaan sebuah perusahaan.
    Dengan demikian, SDM dalam perusahaan harus dapat mengelola secara baik dan dikembangkan secara kesinambungan dengan strategi yang tepat untuk menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin akan terjadi baik dalam janga pendek maupun jangka panjang dimasa mendatang.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apa yang dimaksud dengan Manajemen SDM Strategik?
2.      Bagaimana penggunaan metode SWOT dalam perencanaan SDM?
3.      Bagaimana peranan system Informasi dalam MSDM?
4.      Bagaiman peranan manajemen SDM Strategik?
5.      Bagaimana tantangan-tantangan dalam melakukan MSDM?
6.      Bagaimana Isu-isu dalam MSDM



BAB II
PEMBAHASAN
A.             Pengertian Manajemen SDM Startegik

 MSDM startegis adalah suatu pertalian antara MSDM dengan tujuan dan sasaran strategi yang dimaksudkan agar dapat memperbaiki kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi sehingga dapat mendorong dan membantu berkreasi, berinovasi dan lebih fleksibel.
MSDM strategis juga dapat diartikan sebagai suatu pola penyebaran SDM yang terencana dan suatu tindakan yang dimaksudkan untuk meyakinkan dan meningkatkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Manajemen sumber daya strategis manusia dapat didefinisikan sebagai menghubungkan sumber daya manusia dengan tujuan strategis dan tujuan untuk meningkatkan kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi yang mendorong inovasi fleksibilitas dan keunggulan kompetitif. Dalam sebuah organisasi SHRM berarti menerima dan melibatkan fungsi SDM sebagai mitra strategis dalam perumusan dan pelaksanaan strategi perusahaan melalui kegiatan HR seperti merekrut memilih pelatihan personil dan bermanfaat.
Strategic Management is a process concerned with determining the future direction of an organization and implementing decision aimed at achieving an organization’s long and short-term objectives. (Manajemen Strategi adalah suatu proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan suatu organisasi dan pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka pendek dan panjang organisasi).

B.                 Penggunana metode dan tujuan SWOT  dalam perencanaan SDM
SWOT adalah singkatan dari strength(kekuatan), weaknesses (kelemahan), opportunieties (peluang) dan threat ( ancaman)  dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu organisasi yang beroroientasi profit dan non profit dengan tujuan untuk mengetahui keadaan organisasi tersebut secara komprehensif.
Metode-motode SWOT dilakukan dengan cara menganalisis atau mengidentifikasi kejadian-kejadian yang terdapat didalam perusahaan dengan melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri, diantaranya:
1.      Melakukan pengklasifikasikan data, factor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai factor yang berasal dari internal perusahaan, peluang dan ancaman sebagai  factor eksternal perusahaan. Pengklasifikasian SWOT ini akan menghasilkan data yang berbentuk table informasi SWOT.
2.      Melakukan analisis SWOT dapat membandingkan antara factor eksternal peluangdan ancaman dengan factor internal perusahaan sebgai kekuatan dan kelemahan.
3.      Dari hasil analisis yang telah dilakukan diinterprestasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan startegi yang memungkinkan  untuk dilaksanakan. Strategi yang digunakan selanjutnya tentunya dengan resiko yang kecil dan ancama yang paloing kecil pula.
Tujuan penerapan SWOT pada perusahaan untuk memberikan suatu panduan agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga dengan penempatan anlisa swot tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bahan bandingan pikir dari berbagai sudut pandang , baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang munggkin bisa terjadi dimasa yang akan datang.
Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang beredar dipasaran pasti akan mengaami pasang surut dalam penjualan yang dikenal dengan istilah  daur hidup produk (life cycle product). Daur hidup hidup di rujuk berdasarkan keadaan realita yang terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.



C.                Peranan Sistem informasi dalam MSDM
Sebelum, membahasa peranan system informasi  MSDM, tentunya kita harus memahami apa itu system informasi MSDM. ‘’A system which to merge the activities associated with human resource managemen and information technology into one common database through the use of enterprise resource planning software. The goal of HRIS is to merge the different parts of human resource, including payroll, labor productivity, and benefit management into a less capital-intensive system than the mainframes used to manage activities in the past.

‘’ system yang berusaha untuk menggabungkan kegiata yang berhubungan dengan manjemen sumberdaya manusia dan tegnologi informasi ke dalam suatu database umum melalui penggunaan enterprise  resource palnning perangkat lunak. Tujuan dari HRIS adalah untuk mengabungkan bagian-bagian yang berbeda dari sumberdaya manusia , termasuk gaji, produktivitas tenaga kerja  dan pemanfaatan pengelolaan pegawai kedalam system ‘’mainframe’’ dimasa lalu’’.

Pada dasarnya, Oraganisasi membutuhkan teknologi  dikarenakan organisasi atau perusahaan akan semakin berkembang apabila menggunakan teknologi yang bagus pula. Teknologi yang bagus akan meningkatkan kinerja, semakin berkembang aktifitas dalam organisasi/ perusahaansemakin besar kebutuhan organisasi akan berbagai alat teknologi. Maka dari itu peranan system Informasi akan membantu perusahaan dalam menggunpulakan data.peranan system informasi diantaranya:
1.      Data relasi dapat digunakan sebagai  bahan pelaksana operasional atau fungsi yang lain, trdapat prosedur yang ditatpkan untuk proses lalu lintas data dan aplikasi menyediakan fasilitas yang dapat dipergunakan untuk proses transaksi operasional dan bahan pengambilan keputusan pada tingkat startegik.
2.      Digunakan untuk menyelesaikan fungsi administrasi seperti pengelolaan  data pegawai. Pengelolaan itu mencangkupi  data baru( entri), memperbaiki data (editing), menghapus (delet), menelusuri ( retive), mendistribusikan data yang dapatkan dalam bentuk laporan (report).

D.                Peranan Manajemen SDM Strategik
Keberhasilan Proses Manajemen Strategi bergantung pada sejauh apa Fungsi Manajemen SDM dilibatkan. Terkait dengan proses perumusan strategi, keterlibatan peran Manajemen SDM bervariasi tingkatannya sesuai dengan tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM. Terdapat empat tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM yaitu sebagai berikut:

1. Hubungan Administratif : tingkat integrasi yang rendah, perhatian Manajemen SDM fokus pada aktivitas sehari-hari, terpisah dengan unsur proses manajemen strategi.

2. Hubungan Satu Arah : rencana strategi diinformasikan kebagian Manajemen SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk merancang sistem-sistem dan/atau program-program yang mendukung penerapan rencana strategi.
        

3. Hubungan Dua Arah : masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap SDM dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi. Fungsi perencanaan strategi dan Manajemen SDM saling bergantung pada hubungan dua arah dengan tiga langkah sebagai berikut:
1.  Perencanaan strategi diinformasikan kebagian Manajemen SDM.
2. Manajemen SDM berfungsi menganalisa masalah dan dampak dari rencana strategi tersebut terhadap SDM untuk kemudian menginformasikannya kebagian perencanaan strategi.
3. Tim perencanaan strategi membuat keputusan strategi dan menginformasikan kebagian Manajemen SDM untuk kemudia nmengembangkan sistem-sistem dan/atau program-program yang mendukung penerapan rencana strategi.
4. Hubungan Integratif : bersifat dinamis dan berinteraksi terus-menerus dalam berbagai aspek. Fungsi Manajemen SDM dibangun langsung kedalam proses perumusan rencana strategi dan pelaksanaan strategi.

Tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhqVVoDs9p-nc31fBXT5egv58IJsBgBdHdNM2ky5FkA-INl7JCu4fmEvvMs_69BjeHTkNuKpDBx26_k9lLrPgyrQaLhETykoo0ojT-rg9jzZoQSNHGWCt2hPqzzXlO7UuoJ_UN26gGeL5o/s640/g2.jpg

Dari keempat tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM tentunya hubungan yang paling ideal dalam mendukung Proses Manajemen Strategi perusahaan adalah Hubungan Integratif. Bagaimana Manajemen SDM dapat memberikan keunggulan kompetitif dalam Proses Manajemen Strategi dijelaskan dalam dua bagian berikut ini :

1. Peran Manajemen SDM dalam Proses Perumusan Strategi Terdapat lima unsur utama dari Proses Manajemen Strategi yang berkaitan dengan perumusan strategi yaitu misi – sasaran – analisis eksternal – analisis internal – pemilihan strategi. Analisis eksternal memerlukan masukan terkait SDM, banyak peluang dan ancaman pada lingkungan eksternal yang berkaitan dengan SDM seperti kondisi pasar tenaga kerja, peraturan pemerintah mengenai tenaga kerja, dan sebagainya. Begitu pun juga dengan analisis internal. Analisis kekuatan dan kelemahan internal memerlukan masukan terkait SDM karena SDM merupakan asset penting perusahaan. Dengan mempertimbangkan masukan terkait SDM, tim perencana strategi dapat mempertimbangkan seluruh masalah bisnis yang berkaitan dengan SDM sebelum membuat pilihan strategi sehingga dapat membuat pilihan strategi yang paling efektif.           

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXr1qTnoY8LmKThcAjK2uQZYPTnp42G5kZMUS91NO3UW_lIDtjglTKK2ZO5drI67vI9AXhncozMTmq5oJAQRZi3DoJymw-C1H8ms270reUoEaD3C_1hlGiYnM73lyHZVyG_pefr5PLUHU/s640/g3.jpg


2. Peran Manajemen SDM dalam Proses Pelaksanaan Strategi Setelah pilihan strategi diterapkan, Manajemen SDM harus mengambil peran aktif dalam menerapkannya. Terdapat lima variabel penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi yaitu struktur organisasi, perancangan tugas, seleksi, pelatihan dan pengembangan SDM, sistem penghargaan, serta sistem informasi.



Variabel penting yang menentukan keberhasilan Pelaksanaan Strategi

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEje4ZgUwy2CQF264T1r2-tcBUOLtk2TpH4hh8zX-rQoHq3FpCYZvZtsceaujReeSHHBqloOGDN8mpbYtmf0Rl6I_1N0hZWK8FN_-dwvySlNfr5TcWNJ8APKjrHjLAe-KM5Sx_7_gvLQ-5Q/s640/g4.jpg

Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan, seleksi dan pengembangan SDM yang tepat. Selain itu, fungsi Manajemen SDM harus mengembangkan manajemen kinerja dan sistem penghargaan yang mengarahkan para individu untuk bekerja dengan baik mendukung pencapaian strategi perusahaan.

E.                 Tantangan dan isu dalam MSDM

a.      Tantangan
Rencana stratejik adalah rencana agar perusahaan dapat menyesuaikan kekuatan dan kekuatan internal dengan kesempatan dan ancaman dari luar dalam rangka memelihara keuntungan kompetitif. Dan kemudian manajer SDM memformulasikan strtegi khusus SDM untuk membawa perusahaan berpijak menuju sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Strategi adalah arahan tindakan. Beraneka ragam strategi perusahaan misalnya strategi SDM, penjualan, keuangan, manufactur yang harus mendukung rencana stratejik perusahaan. Salah satu contoh strategi perusdahaan adalah mendorong kualitas kewasapadaan karyawan melalui penyaringan dan pelatihan yang ditingkatkan. Dalam memformulasikan SDM, manajer harus memikirkan tiga tantangan mendasar, pertama, keharusan mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan. Kedua, karyawan memainkan peran yang luas dalam usaha perbaikan kinerja pengusaha. Ketiga, SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesain, tidak hanya melaksanakan, rencana stratejik perusahaan.

Perubahan Internal
Perubahan internal dalam lingkungan bisnis meliputi permasalahan manajemen puncak (nilai budaya,hak dan etika,serta program pengembangan),struktur organisasional (Manajemen SDM strategis), budaya organisasi (filosofi SDM), ukuran organisasional (pengendalian prilaku). Berbagai perubahan internal tersebut meliputi :
Tantangan kualitas, Yang berupa penciptaan produk dan jasa berkualitas,tingginya tuntutan untuk semakin kreatif,berani mengambil resiko,dapat beradaptasi,mampu bekerja dalam kelompok serta bertambahnya tekanan untuk meningkatkan kualitas kerja dan partisipasi kerja tim.
Tantangan teknologi,yang berupa perubahan struktural dan perubahan peran dari SDM,bertambahnya tekanan untuk membuktikan peran dari SDM dalam meningkatkan kualitas SDM dan memberikan pelayanan terbaik kepada dept lain,semakin bervariasinya pengalaman dan latar belakang karyawan yang aktif berkarya dalam suatu organisasi.
Tantangan sosial, yang berupaya penanganan kompetensi karyawan dan cara perusahaan menangani konflik kerja,makin meningkatnya tekanan untuk mengukur produkvitas kerja karena adanya benchmarking,maka organisasi harus berlomba dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing di arena bisnis global dan terakhir berubahnya tekanan dari penghargaan berdasarkan lama pekerjaan ke penghargaan berdasarkan prestasi kerja.
                  b.   Isu-isu dalam MSDM
  1. Bagaimana perusahaan mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi isu-isu SDM yang ditunjukkan melalui strategi SDM
  2. Isu-isu SDM yang tengah terjadi, yang diperoleh dari strategi bisnis dan dari perubahan lingkungan yang diharapkan.
Untuk melihat atau menentukan isu-isu maka perlu adanya penentuan isu-isu tersebut secara strategic yaitu dengan:
1.      Menilai perubahan lingkungan internal dan eksternal.
2.      Penentuan isi dalam bisnis yang relevan seperti gap, persoalan, atau masalah-masalah yang ditetapkan melalui Seleksi. Isu-isu yang terpenting guna meraih keunggulan bersaing atau mempertahan keseimbangan.
3.      Menyikapi isu-isu dalam berbagai strategi.










BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Manajemen Strategi adalah suatu proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan suatu organisasi dan pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka pendek dan panjang organisasi.

peran MSDM strategik bukan sekedar menyesuaikan kegiatan-kegiatanya pada tuntutan strategi bisnis, tetapi juga tentu saja menjalankan tugas operasional  seperti memastikan bahwa karyawan sudah dibayar. Sebaliknya, menurut pandangan ini kebutuhan untuk mendorong angkatan kerja sebuah perusahaan ke dalam suatu keunggulan bersaing, berarti bahwa  manajemen SDM harus menjadi mitra sejajar, baik dalam formulasi dan implementasi dari strategi bersaing dan mencakup seluruh organisasi perusahaan.

Agar dapat menerapkan strategi dengan baik, harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya, para individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan, seleksi dan pengembangan SDM yang tepat.

B.     SARAN
Menejer sering memandang bahwa SDM itu terlalu fokus pada kegiatan operasional, sehingga  kegiatan SDM sama sekali tidak strategis. Sebaiknya manajemen SDM harus menjadi mitra yang sejajar, baik dalam bentuk formulasi maupun implementasi dari strategi bersaing dan mencakup dari keseluruh organisasi perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA


1.      Fahmi,Irham. 2014. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi.. Bandung: ALFABETA,cv
2.      Rees,David dan Richard McBain. 2007. People Management teori dan Strategi. Jakarta: Kencana.
3.      Suwanto dan Donni Juni Priansa. 2014. Manajemen SDM dalam Organisasi public dan Bisnis. Bandung: ALFABETA,cv.
4.      Budiyanto, Eko. 2013. Sistem Informasi Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5.      Wheelen,Thomas L dan J. David Hunger. 2003. Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi.