Tugas
Mandiri Dosen
Pembimbing
Manajemen
SDM Dicki
Hartanto, MM
“Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik’’
Disusun
oleh
Ayu
Ningsih
11416203484
3D Manajemen
MAHASISWA
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
kehaditrat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam bentuk tugas mandiri.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam penerapan pembelajaran dan penilaian.
Harapan saya
semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi dari makalah ini
untuk kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya
akui masih terdapat kekurangan, oleh karena itu saya
harapkan kepada para pembaca dan dosen pembimbing untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 28 Desember 2015
Ayu Ningsih
11416203484
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
SDM adalah
faktor sentral yang terdapat dalam suatu perusahaan apapun bentuk dan tujuan dari
perusahaan tersebut. Perusahaan tentunya dibuat berdasarkan visi untuk
kepentingan manusia. Dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh
manusia. Jadi manusia merupakan faktor strategis dalam semua kegiatan
institusi/perusahaan.
Perubahan
yang demikian cepat membuat peran
perencanaan strategis menjadi begitu penting, bahkan ini akan menjadi sulit
untuk diformulasikan dalam pengelolaan sebuah perusahaan.
Perubahan yang demikian cepat itulah
yang membuat peran perencanaan
strategis menjadi sangat penting, bahkan menjadi sulit untuk diformulasikan
dalam pengelolaan sebuah perusahaan.
Dengan demikian, SDM dalam perusahaan harus
dapat mengelola secara baik dan dikembangkan secara kesinambungan dengan
strategi yang tepat untuk menghadapi perubahan-perubahan yang mungkin akan
terjadi baik dalam janga pendek maupun jangka panjang dimasa mendatang.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Manajemen SDM
Strategik?
2. Bagaimana penggunaan metode SWOT dalam
perencanaan SDM?
3. Bagaimana peranan system Informasi dalam
MSDM?
4. Bagaiman peranan manajemen SDM Strategik?
5. Bagaimana tantangan-tantangan dalam
melakukan MSDM?
6. Bagaimana Isu-isu dalam MSDM
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen SDM Startegik
MSDM startegis adalah
suatu pertalian antara MSDM dengan tujuan dan sasaran strategi yang dimaksudkan
agar dapat memperbaiki kinerja bisnis dan mengembangkan budaya organisasi
sehingga dapat mendorong dan membantu berkreasi, berinovasi dan lebih
fleksibel.
MSDM strategis juga dapat
diartikan sebagai suatu pola penyebaran SDM yang terencana dan suatu tindakan
yang dimaksudkan untuk meyakinkan dan meningkatkan organisasi dapat mencapai
tujuannya.
Manajemen
sumber daya strategis manusia dapat didefinisikan sebagai menghubungkan sumber
daya manusia dengan tujuan strategis dan tujuan untuk meningkatkan kinerja
bisnis dan mengembangkan budaya organisasi yang mendorong inovasi fleksibilitas
dan keunggulan kompetitif. Dalam sebuah organisasi SHRM berarti menerima dan melibatkan
fungsi SDM sebagai mitra strategis dalam perumusan dan pelaksanaan strategi
perusahaan melalui kegiatan HR seperti merekrut memilih pelatihan personil dan
bermanfaat.
Strategic Management is a process concerned with determining the future
direction of an organization and implementing decision aimed at achieving an
organization’s long and short-term objectives. (Manajemen Strategi
adalah suatu proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan suatu
organisasi dan pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka
pendek dan panjang organisasi).
B.
Penggunana metode dan tujuan SWOT dalam perencanaan SDM
SWOT adalah singkatan dari strength(kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunieties (peluang) dan threat ( ancaman)
dimana SWOT ini dijadikan sebagai suatu model dalam menganalisis suatu
organisasi yang beroroientasi profit dan non profit dengan tujuan untuk
mengetahui keadaan organisasi tersebut secara komprehensif.
Metode-motode SWOT dilakukan dengan cara menganalisis atau mengidentifikasi
kejadian-kejadian yang terdapat didalam perusahaan dengan melihat kekuatan dan
kelemahan perusahaan itu sendiri, diantaranya:
1. Melakukan pengklasifikasikan data, factor
apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai factor yang berasal dari
internal perusahaan, peluang dan ancaman sebagai factor eksternal perusahaan.
Pengklasifikasian SWOT ini akan menghasilkan data yang berbentuk table
informasi SWOT.
2. Melakukan analisis SWOT dapat membandingkan
antara factor eksternal peluangdan ancaman dengan factor internal perusahaan
sebgai kekuatan dan kelemahan.
3. Dari hasil analisis yang telah dilakukan
diinterprestasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan startegi yang
memungkinkan untuk dilaksanakan.
Strategi yang digunakan selanjutnya tentunya dengan resiko yang kecil dan
ancama yang paloing kecil pula.
Tujuan penerapan SWOT pada perusahaan untuk memberikan suatu panduan
agar perusahaan menjadi lebih focus, sehingga dengan penempatan anlisa swot
tersebut nantinya dapat dijadikan sebagai bahan bandingan pikir dari berbagai
sudut pandang , baik dari segi kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman
yang munggkin bisa terjadi dimasa yang akan datang.
Tujuan lain diperlukannya analisis SWOT adalah dimana setiap produk yang
beredar dipasaran pasti akan mengaami pasang surut dalam penjualan yang dikenal
dengan istilah daur hidup produk (life
cycle product). Daur hidup hidup di rujuk berdasarkan keadaan realita yang
terjadi dipasar, bahwa konsumen memiliki tingkat kejenuhan dalam memakai suatu produk.
C.
Peranan Sistem informasi dalam MSDM
Sebelum, membahasa peranan system informasi MSDM, tentunya kita harus memahami apa itu
system informasi MSDM. ‘’A system which to merge the activities associated with
human resource managemen and information technology into one common database
through the use of enterprise resource planning software. The goal of HRIS is
to merge the different parts of human resource, including payroll, labor
productivity, and benefit management into a less capital-intensive system than
the mainframes used to manage activities in the past.
‘’ system yang berusaha untuk menggabungkan kegiata yang berhubungan
dengan manjemen sumberdaya manusia dan tegnologi informasi ke dalam suatu
database umum melalui penggunaan enterprise
resource palnning perangkat lunak. Tujuan dari HRIS adalah untuk
mengabungkan bagian-bagian yang berbeda dari sumberdaya manusia , termasuk
gaji, produktivitas tenaga kerja dan
pemanfaatan pengelolaan pegawai kedalam system ‘’mainframe’’ dimasa lalu’’.
Pada dasarnya, Oraganisasi membutuhkan teknologi dikarenakan organisasi atau perusahaan akan
semakin berkembang apabila menggunakan teknologi yang bagus pula. Teknologi
yang bagus akan meningkatkan kinerja, semakin berkembang aktifitas dalam organisasi/
perusahaansemakin besar kebutuhan organisasi akan berbagai alat teknologi. Maka
dari itu peranan system Informasi akan membantu perusahaan dalam menggunpulakan
data.peranan system informasi diantaranya:
1. Data relasi dapat digunakan sebagai bahan pelaksana operasional atau fungsi yang
lain, trdapat prosedur yang ditatpkan untuk proses lalu lintas data dan
aplikasi menyediakan fasilitas yang dapat dipergunakan untuk proses transaksi
operasional dan bahan pengambilan keputusan pada tingkat startegik.
2. Digunakan untuk menyelesaikan fungsi
administrasi seperti pengelolaan data
pegawai. Pengelolaan itu mencangkupi
data baru( entri), memperbaiki data (editing), menghapus (delet),
menelusuri ( retive), mendistribusikan data yang dapatkan dalam bentuk laporan
(report).
D.
Peranan Manajemen SDM Strategik
Keberhasilan Proses Manajemen Strategi
bergantung pada sejauh apa Fungsi Manajemen SDM dilibatkan. Terkait dengan proses perumusan strategi,
keterlibatan peran Manajemen SDM bervariasi tingkatannya sesuai dengan tingkat
integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen
SDM. Terdapat empat tingkat integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan
Strategi dan Fungsi Manajemen SDM yaitu sebagai berikut:
1. Hubungan
Administratif : tingkat integrasi yang rendah, perhatian Manajemen SDM fokus
pada aktivitas sehari-hari, terpisah dengan unsur proses manajemen strategi.
2. Hubungan Satu Arah : rencana strategi diinformasikan kebagian Manajemen SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk merancang sistem-sistem dan/atau program-program yang mendukung penerapan rencana strategi.
3. Hubungan Dua Arah : masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap SDM dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi. Fungsi perencanaan strategi dan Manajemen SDM saling bergantung pada hubungan dua arah dengan tiga langkah sebagai berikut:
2. Hubungan Satu Arah : rencana strategi diinformasikan kebagian Manajemen SDM, sehingga Manajemen SDM berperan untuk merancang sistem-sistem dan/atau program-program yang mendukung penerapan rencana strategi.
3. Hubungan Dua Arah : masalah-masalah dan dampak-dampak terhadap SDM dipertimbangkan dalam proses perumusan rencana stategi. Fungsi perencanaan strategi dan Manajemen SDM saling bergantung pada hubungan dua arah dengan tiga langkah sebagai berikut:
1. Perencanaan strategi diinformasikan kebagian
Manajemen SDM.
2. Manajemen SDM berfungsi menganalisa masalah dan
dampak dari rencana strategi tersebut terhadap SDM untuk kemudian
menginformasikannya kebagian perencanaan strategi.
3. Tim perencanaan strategi membuat keputusan
strategi dan menginformasikan kebagian Manajemen SDM untuk kemudia
nmengembangkan sistem-sistem dan/atau program-program yang mendukung penerapan
rencana strategi.
4. Hubungan
Integratif : bersifat dinamis dan berinteraksi terus-menerus dalam berbagai
aspek. Fungsi Manajemen SDM dibangun langsung kedalam proses perumusan rencana
strategi dan pelaksanaan strategi.
Tingkat
integrasi atau hubungan antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen
SDM
Dari keempat tingkat integrasi atau hubungan
antara Fungsi Perencanaan Strategi dan Fungsi Manajemen SDM tentunya hubungan
yang paling ideal dalam mendukung Proses Manajemen Strategi perusahaan adalah
Hubungan Integratif. Bagaimana Manajemen SDM dapat memberikan keunggulan
kompetitif dalam Proses Manajemen Strategi dijelaskan dalam dua bagian berikut
ini :
1. Peran
Manajemen SDM dalam Proses Perumusan Strategi Terdapat lima unsur utama dari
Proses Manajemen Strategi yang berkaitan dengan perumusan strategi yaitu misi –
sasaran – analisis eksternal – analisis internal – pemilihan strategi. Analisis
eksternal memerlukan masukan terkait SDM, banyak peluang dan ancaman pada
lingkungan eksternal yang berkaitan dengan SDM seperti kondisi pasar tenaga
kerja, peraturan pemerintah mengenai tenaga kerja, dan sebagainya. Begitu pun
juga dengan analisis internal. Analisis kekuatan dan kelemahan internal
memerlukan masukan terkait SDM karena SDM merupakan asset penting perusahaan.
Dengan mempertimbangkan masukan terkait SDM, tim perencana strategi dapat
mempertimbangkan seluruh masalah bisnis yang berkaitan dengan SDM sebelum
membuat pilihan strategi sehingga dapat membuat pilihan strategi yang paling
efektif.
2. Peran Manajemen SDM dalam Proses Pelaksanaan Strategi Setelah pilihan strategi diterapkan, Manajemen SDM harus mengambil peran aktif dalam menerapkannya. Terdapat lima variabel penting yang menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi yaitu struktur organisasi, perancangan tugas, seleksi, pelatihan dan pengembangan SDM, sistem penghargaan, serta sistem informasi.
Variabel penting yang menentukan keberhasilan
Pelaksanaan Strategi
Agar dapat menerapkan strategi dengan baik,
harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk
mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap
individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya, para
individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus
dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan,
seleksi dan pengembangan SDM yang tepat. Selain itu, fungsi Manajemen SDM harus
mengembangkan manajemen kinerja dan sistem penghargaan yang mengarahkan para
individu untuk bekerja dengan baik mendukung pencapaian strategi perusahaan.
E.
Tantangan dan isu dalam MSDM
a.
Tantangan
Rencana stratejik adalah rencana
agar perusahaan dapat menyesuaikan kekuatan dan kekuatan internal dengan
kesempatan dan ancaman dari luar dalam rangka memelihara keuntungan kompetitif.
Dan kemudian manajer SDM memformulasikan strtegi khusus SDM untuk membawa
perusahaan berpijak menuju sasaran yang ingin dicapai perusahaan. Strategi
adalah arahan tindakan. Beraneka ragam strategi perusahaan misalnya strategi
SDM, penjualan, keuangan, manufactur yang harus mendukung rencana stratejik
perusahaan. Salah satu contoh strategi perusdahaan adalah mendorong kualitas kewasapadaan
karyawan melalui penyaringan dan pelatihan yang ditingkatkan. Dalam
memformulasikan SDM, manajer harus memikirkan tiga tantangan mendasar, pertama,
keharusan mendukung produktivitas dan upaya peningkatan kinerja perusahaan.
Kedua, karyawan memainkan peran yang luas dalam usaha perbaikan kinerja
pengusaha. Ketiga, SDM harus terlibat lebih jauh dalam mendesain, tidak hanya
melaksanakan, rencana stratejik perusahaan.
Perubahan
Internal
Perubahan internal dalam lingkungan
bisnis meliputi permasalahan manajemen puncak (nilai budaya,hak dan etika,serta
program pengembangan),struktur organisasional (Manajemen SDM strategis), budaya
organisasi (filosofi SDM), ukuran organisasional (pengendalian prilaku).
Berbagai perubahan internal tersebut meliputi :
Tantangan kualitas, Yang berupa penciptaan produk dan
jasa berkualitas,tingginya tuntutan untuk semakin kreatif,berani mengambil
resiko,dapat beradaptasi,mampu bekerja dalam kelompok serta bertambahnya
tekanan untuk meningkatkan kualitas kerja dan partisipasi kerja tim.
Tantangan teknologi,yang berupa perubahan struktural dan
perubahan peran dari SDM,bertambahnya tekanan untuk membuktikan peran dari SDM
dalam meningkatkan kualitas SDM dan memberikan pelayanan terbaik kepada dept
lain,semakin bervariasinya pengalaman dan latar belakang karyawan yang aktif
berkarya dalam suatu organisasi.
Tantangan sosial, yang berupaya penanganan kompetensi
karyawan dan cara perusahaan menangani konflik kerja,makin meningkatnya tekanan
untuk mengukur produkvitas kerja karena adanya benchmarking,maka
organisasi harus berlomba dalam meningkatkan kinerja agar mampu bersaing di
arena bisnis global dan terakhir berubahnya tekanan dari penghargaan
berdasarkan lama pekerjaan ke penghargaan berdasarkan prestasi kerja.
b. Isu-isu
dalam MSDM
- Bagaimana
perusahaan mengidentifikasi, menganalisa dan menyeleksi isu-isu SDM yang
ditunjukkan melalui strategi SDM
- Isu-isu SDM yang
tengah terjadi, yang diperoleh dari strategi bisnis dan dari perubahan
lingkungan yang diharapkan.
Untuk melihat atau menentukan isu-isu maka perlu
adanya penentuan isu-isu tersebut secara strategic yaitu dengan:
1. Menilai perubahan lingkungan internal dan
eksternal.
2. Penentuan isi dalam bisnis yang relevan
seperti gap, persoalan, atau masalah-masalah yang ditetapkan melalui Seleksi.
Isu-isu yang terpenting guna meraih keunggulan bersaing atau mempertahan
keseimbangan.
3. Menyikapi isu-isu dalam berbagai strategi.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Manajemen
Strategi adalah suatu proses yang berkenaan dengan penentuan arah masa depan
suatu organisasi dan pelaksanaan keputusan dalam rangka mencapai sasaran jangka
pendek dan panjang organisasi.
peran MSDM strategik
bukan sekedar menyesuaikan kegiatan-kegiatanya pada tuntutan strategi bisnis,
tetapi juga tentu saja menjalankan tugas operasional seperti memastikan bahwa karyawan sudah
dibayar. Sebaliknya, menurut pandangan ini kebutuhan untuk mendorong angkatan
kerja sebuah perusahaan ke dalam suatu keunggulan bersaing, berarti bahwa manajemen SDM harus menjadi mitra sejajar,
baik dalam formulasi dan implementasi dari strategi bersaing dan mencakup
seluruh organisasi perusahaan.
Agar dapat menerapkan strategi dengan baik,
harus dirancang struktur organisasi dan pembagian tugas antar unit kerja untuk
mengejar strategi perusahaan. Selanjutnya harus ditentukan tugas-tugas setiap
individu dalam perusahaan. Untuk dapat melaksanakan tugas-tugasnya, para
individu harus memiliki pengetahuan dan keterampilan tertentu serta harus
dimotivasi agar dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilannya dalam
pelaksanaan tugasnya secara efektif. Hal ini dapat dicapai dengan perekrutan,
seleksi dan pengembangan SDM yang tepat.
B. SARAN
Menejer sering memandang bahwa
SDM itu terlalu fokus pada kegiatan operasional, sehingga kegiatan SDM sama sekali tidak strategis. Sebaiknya manajemen SDM harus menjadi mitra yang sejajar,
baik dalam bentuk formulasi maupun implementasi dari strategi bersaing dan mencakup dari keseluruh organisasi perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Fahmi,Irham. 2014. Manajemen Strategis
Teori dan Aplikasi.. Bandung: ALFABETA,cv
2. Rees,David dan Richard McBain. 2007. People
Management teori dan Strategi. Jakarta: Kencana.
3. Suwanto dan Donni Juni Priansa. 2014.
Manajemen SDM dalam Organisasi public dan Bisnis. Bandung: ALFABETA,cv.
4. Budiyanto, Eko. 2013. Sistem Informasi
Manajemen Sumberdaya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
5. Wheelen,Thomas L dan J. David Hunger. 2003.
Manajemen Strategis. Yogyakarta: Penerbit Andi.